Jumat, 09 April 2010

Plasma Darah


Bagian darah yang berwarna merah kekuning - kuningan disebut plasma darah. Diperkirakan plasma darah berjumlah 55% dari seluruh jumlah darah, dan sisanya 45% adalah sel - sel darah. Plasma darah terdiri dari 90% air, 7% protein plasma, 0,9% garam- garam organik dan sisanya adalah bahan- bahan lain. Plasma darah berfungsi untuk mengangkut sari - sari makanan, hormon, dan zat - zat sisa metabolisme, misalnya karbon dioksida. Fungsi lain dari plasma darah yaitu untuk pembekuan darah karena plasma darah mengandung fibrinogen. Beberapa sari - sari makanan yang larut dalam darah yaitu asam amino, glukosa ( gula darah ), asam lemak, vitamin dan garam - garam mineral. Selain fibrinogen, protein lain yang terkandung dalam plasma darah adalah albumin dan globulin. Protein - protein yang larut dalam darah disebut protein darah.
  • Fibrinogen berfungsi untuk pembekuan darah.
  • Albumin berfungsi untuk menjaga keseimbangan tekanan osmosis darah.
  • Globulin berfungsi untuk pembentukkan antibodi.
Larutan protein yang berada di dalam plasma darah dapat diendapkan. Cairany yang tertinggal dan berwarna kuning jernih disebut serum darah. Serum darah mengandung zat antibodi yang bersifat melawan zat atau protein yang masuk ke dalam tubuh, biasanya disebut antigen dan umumnya berupa kuman - kuman penyakit. :DD

Kamis, 08 April 2010

Kelainan dan Penyakit pada Sistem Peredaran Darah

Kelainan dan penyakit pada sistem peredaran darah dapat disebabkan oleh faktor keturunan (genetis). Inilah beberapa penyakit yang berikatan erat dengan sistem peredaran darah:

Anemia
Anemia biasanya lebih dikenal sebagai penyakit karena kurang darah. Kurang darah terjadi karena kandungan hemoglobin dalam sel darah merah rendah atau sedikit. Hal ini disebabkan karena makanan yang kurang mengandung zat besi. Makanan yang mengandung zat besi yang tinggi misalnya hati, daging, dan sayuran hijau. Penyebab lainnya :

    • Perdarahan hebat
    • Akut (mendadak)
    • Kecelakaan
    • Pembedahan
    • Persalinan
    • Pecah pembuluh darah
    • Kronik (menahun)
    • Perdarahan hidung
    • Kanker atau polip di saluran pencernaan
    • Tumor ginjal atau kandung kemih
    • Perdarahan menstruasi yang sangat banyak
  • Berkurangnya pembentukan sel darah merah
    • Kekurangan zat besi
    • Kekurangan vitamin B12
    • Kekurangan asamfolat
    • Kekurangan vitamin c
    • Penyakit kronik
  • Meningkatnya penghancuran sel darah merah
  • Pembesaran limpa
  • Kerusakan mekanik pada sel darah merah
  • Reaksi autoimun terhadap sel darah merah:

Thalasemia
Thalasemia merupak penyakit anemia yang diturunkan dan penyakit ini sering terdapat pada bayi dan anak-anak. Penderita thalasemia berat membutuhkan transfusi darah setiap bulan.
secara autosomal yang paling banyak dijumpai di Indonesia dan Italia. Enam sampai sepuluh dari setiap 100 orang Indonesia membawa gen penyakit ini. Kalau sepasang dari mereka menikah, kemungkinan untuk mempunyai anak penderita talasemia berat adalah 25%.



Hemofilia

Hemofilia merupakan penyakit yang menyebabkan darah sukar membeku jika terjadi luka. Biasanya penyakit dikarenakan adanya turunan (genetis). Kelainan ini tidak dapat diobati namun dapat dicegah dengan cara menghindari terjadinya pendarahan agar darah tidak mengalir terus.




Leukimia
Leukimia biasanya dikenal juga sebagai kanker darah yang merupaka penyakit bertambahnya sel darah putih yang tidak dapat dikendalikan. Beberapa gejala leukimia adalah demam, kedinginan,
gejala seperti flu, badan lemah, sakit kepala, sering mengalami infeksi, berat badan turun drastis, berkeringat pada malam hari, nyeri tulang atau sendi. Belum ada yang dapat memastikan apa penyebab leukimia namun diduga penyebab leukimia adalah radiasi tinggi dan keadaan genetika seseorang. Pengobatan leukimia bisa dilakukan dengan kemoterapi, terapi radiasi, terapi biologi, atau cangkok sumsum tulang. Untuk menghindari leukimia kita harus mencegah dan menghindari bahan-bahan kimia karsinogen.

Hipertensi
Hipertensi disebabkan oleh tekanan darah yang tinggi di dalam arteri. Tekanan darah dapat dikatakan tinggi jika tekanan sistolik antara 140 - 200 mmH dan tekanan diastolik 90 - 110 mmHg atau bahkan lebih. Gejala yang ditimbulkan penyakit hipertensi adalah sakit kepala, napas pendek, dan penglihatan kabur. Penyakit ini tidak bisa disembuhkan namun dapat dikontrol dengan cara pola hidup sehat dan obat-obatan serta dengan olahraga secara teratur.

Koronariasis
Koronariasis merupakan penyempitan atau penyumbatan nadi tajuk pada jantung. Nadi tajuk menjadi kecil jika tersumbat sehingga jantung dapat terganggu atau berhenti berdenyut. Penderita akan merasakan rasa sakit pada bagian dada. Peyakit ini disebabkan
oleh terbentuknua gumpalan darah pada dinding dalam arteri koronaria. Gumpalan ini disebabkan oleh menumpuknya kolesterol di dalam dinding arteri. Pengobatan dilakukan dengan operasi.





Varises

Varises merupakan pelebaran pembuluh balik atau vena. Penyakit ini biasanya terjadi pada kaki terutama di bagian betis. Varises merupakan penyakit biasa dan tidak berbahaya. Biasanya varises disebabkan oleh pembengkakan pada vena. Varises tidak perlu diobati namun jika sudah parah bisa dilakukan operasi.




Angina
Angina disebabkan karena kurangnya pemasukkan darah dan
oksigen ke jantung.Orang
akan menderita karena itu dan bisa
mengalami nyeri dada.








Aneurisma aorta
Aneurisma aorta terjadi ketika ada sesuatu yang salah dalam dinding aorta. Biasanya ada yang menonjol. Hal ini dapat disebabkan karena tekanan darah tinggi, aterosklerosis dan obesitas.





Arrhythmia
Arrhythmia adalah kondisi dimana irama jantung
berdenyut tidak normal






Aterosklerosis

Kadang-kadang, lemak, kalsium dan kolesterol akan diendapkan pada dinding-dinding arteri. Hal ini menyebabkan penebalan dinding dan mungkin akan begitu tebal dan itu mungkin akan benar-benar menghentikani sirkulasi darah. Hal ini disebut aterosklerosis.






Golongan Darah


Pada tahun 1900, ada seorang dokter yang bernama Karl Landsteiner keturunan Wina (Austria). Ia membedakan darah manusia menjadi ABO dan Rhesus (Rh) Pembagian darah ini berdasarkan perbedaan aglutinogen (antigen) dan aglutinin (antibodi) yang ada di dalam darah. Antigen adalah protein penyusun eritrosit di permukaan eritrosit. Antigen terdapat pada membran permukaan sel darah. Antibodi adalah zat yang berperan sebagai antibodi dan menggumpalkan (aglutinasi) jika ada zat asing yang masuk ke dalam darah. Antibodi terdapat di dalam plasma darah. Tranfusi Darah dari golongan yang tidak kompatibel dapat menyebabkan reaksi transfusi imunologis yang berakibat anemia hemolisis, gagal ginjal, syok, dan kematian.

Golongan darah A: sel darah merah yang mengandung aglutinogen A dan plasma mengandung aglutin b

Golongan darah B: sel darah merah yang mengandung aglutinogen B dan plasma mengandung aglutinin a

Golongan darah AB: sel darah merah yang mengandung aglutinogen A dan mengandung aglutinogen B, tetapi plasma tidak mengandung aglutinin

Golongan darah O: sel darah merah tidak mengandung aglutinogen, tetapi plasma mengandung aglutinin a d
an aglutinin b

Seperti yang kita ketahui donor adalah orang yang memeberi darah, sedangkan resipien adalah orang yang menerima darah dari donor. Jika senyawa protein yang diberikan donor tidak sesuai dengan golongan darah resipien, makan darah resipien akan ditolak darah donor. Hal ini dapat membahayakan jiwa resipien karena adanya penggumpalan (aglutinasi). Dalam transfusi darah yang perlu diperhatikan bagi donor adalah jenis aglutinogennya, sedangkan bagi resipi
en adalah jenis aglutininnya.

Orang yang bergolongan darah A hanya bisa mendonorkan darahnya pada resipien yang bergolongan A juga. Sama halnya, orang yang bergolongan darah B hanya bisa mendonorkan darahnya pada resipien yang bergolongan B. Beda dengan orang yang bergolongan darah AB, resipien hanya dapat menerima golongan darah AB tetapi golongan darah ini dapat mendonorkan darahya untuk semua golongan darah. Dengan begitu golongan darah AB disebut resipien universal. Sedangkan untuk orang ya
ng bergolongan darah O, ia dapat mendonorkan darahnya untuk semua golongan darah tetapi ia tidak bisa menerima darah dari golongan yang lain. Oleh karena itu golongan darah O disebut donor universal.

Golongan darah lainnya

  • Diego positif yang ditemukan hanya pada orang Asia Selatan dan pribumi Amerika.
  • Dari sistem MNS didapat golongan darah M, N dan MN. Berguna untuk tes kesuburan.
  • Duffy negatif yang ditemukan di populasi Afrika.
  • Sistem Lutherans yang mendeskripsikan satu set 21 antigen.
  • Dan sistem lainnya meliputi Colton, Kell, Kidd, Lewis, Landsteiner-Wiener, P, Yt atau Cartwright, XG, Scianna, Dombrock, Chido/ Rodgers, Kx, Gerbich, Cromer, Knops, Indian, Ok, Raph dan JMH.

Darah adalah cairan yang terdapat pada semua makhluk hidup(kecuali tumbuhan) tingkat tinggi yang berfungsi mengirimkan zat-zat dan oksigen yang dibutuhkan oleh jaringan tubuh, mengangkut bahan-bahan kimia hasil metabolisme, dan juga sebagai pertahanan tubuh terhadap virus atau bakteri. Istilah medis yang berkaitan dengan darah diawali dengan kata hemo- atau hemato- yang berasal dari bahasa Yunani haima yang berarti darah.


Darah manusia adalah cairan jaringan tubuh. Fungsi utamanya adalah mengangkut oksigen yang diperlukan oleh sel-sel di seluruh tubuh. Darah juga menyuplai jaringan tubuh dengan nutrisi, mengangkut zat-zat sisa metabolisme, dan mengandung berbagai bahan penyusun yang bertujuan mempertahankan tubuh dari berbagai penyakit. Hormon-hormon dari sistem endrokrin juga diedarkan melalui darah.

Darah manusia berwarna merah, antara merah terang apabila kaya oksigen sampai merah tua apabila kekurangan oksigen. Warna merah pada darah disebabkan oleh hemoglobin, protein pernapasan (respiratory protein) yang mengandung besi dalam bentuk heme, yang merupakan tempat terikatnya molekul-molekul oksigen.

Manusia memiliki sistem peredaran darah tertutup yang berarti darah mengalir dalam pembuluh darah dan disirkulasikan oleh jantung. Darah dipompa oleh jantung menuju untuk melepaskan sisa metabolisme berupa karbon dioksida dan menyerap oksigen melalui pembuluh arteri pulmonalis, lalu dibawa kembali ke jantung melalui vena pulmonalis. Setelah itu darah dikirimkan ke seluruh tubuh oleh saluran pembuluh darah aorta. Darah mengedarkan ke seluruh tubuh melalui saluran halus darah yang disebut pembuluh kapiler. Darah kemudian kembali ke jantung melalui pembuluh darah vena cava superior dan vena cava inferior.

Darah juga mengangkut bahan bahan sisa metabolisme, obat-obatan dan bahan kimia asing ke hati untuk diuraikan dan ke ginjal untuk dibuang sebagai air seni.

Sistem Peredaran Darah Manusia




Sistem peredaran darah atau sistem kardiovaskular adalah suatu sistem organ yang berfungsi memindahkan zat ke dan dari sel. Pertama kali dicetuskan oleh William Harvey pada tahun 1657. Sistem ini juga menolong stabilisasi suhu dan pH tubuh (bagian dari homeostasis). Ada tiga jenis sistem peredaran darah: tanpa sistem peredaran darah, sistem peredaran darah terbuka, dan sistem peredaran darah tertutup.

Peredaran darah pada manusia selalu berada dalam pembuluh. Sistem peredaran darah ini disebut sistem peredaran darah tertutup. Pada proses peredaran darah tertutup, darah tidak pernah langsung ke dalam jaringan tubuh tetapi melalui pembuluh-pembuluh darah. Berbeda dengan sistem peredaran darah terbuka, pada sistem ini darah memasuki jaringan tubuh tanpa melalui pembuluh darah. Pada manusia terjadi peredaran darah ganda yang artinya darah ke jantung sebanyak dua kali dalam satu kali peredaran darah. Peredaran darah ganda terdiri dari peredaran darah kecil dan peredaran darah besar. Pada peredaran kecil, darah yang berasal dari jantung mengalir ke paru-paru dan kembali lagi ke jantung. Sedangkan pada peredaran besar, darah yang dari jantung mengalir ke seluruh tubuh dan kembali ke jantung.

Sistem peredaran darah kecil:
Jantung (bilik kanan) --> pembuluh nadi paru-paru --> paru-paru --> pembuluh
balik paru-paru --> jantung (serambi kanan)

Sistem peredaran darah besar:
Jantung (bilik kiri) --> aorta --> pembuluh nadi --> pembuluh kapiler --> pembulu
h balik atas dan pembuluh balik bawah --> jantung (serambi kanan)

Pada sistem peredaran darah besar, ada suatu sistem peredaran darah yang disebut sistem porta hepatica. Dalam sistem ini, sebelum darah kembali ke jantung, darah masuk ke dalam hati terlebih dahulu untuk dibersihkan dari racun-racun. Kemudian darah kembali ke jantung melalui pembuluh balik (vena).

Rabu, 07 April 2010

Alat Peredaran Darah


Alat peredaran darah pada manusia terdiri dari jantung dan pembuluh darah. Pembuluh darah terdiri dari 3 jenis yaitu: pembuluh nadi (arteri), pembuluh balik (vena), dan pembuluh kapiler.

1. Jantung
Jantung yang kita miliki terletak di dalam rongga dada sebelah kiri. Besar jantung kira-kira sebesar kepalan tangan. Jantung memiliki fungsi yang sangat penting yaitu alat untuk memompa darah ke seluruh tubuh. Otot jantung bernama miokardium yang bekerja tidak mengikuti kehendak kita yang artinya bekerja secara otomatis. Kesehatan jantung berpengaruh pada kehidupan karena jantung sudah mulai bekerja pada masa embrio dalam kandungan dan sampai individu tersebut mati.

Bagian luar jantung dilapisi oleh selaput yang disebut perikardium. Jantung terbagi atas 4 ruangan yaitu: serambi kiri (atrium kiri), serambi kanan (atrium kanan), bilik kiri (ventrikel kiri), dan bilik kanan (ventrikel kanan). Bilik jantung mempunyai fungsi untuk memompa darah, ke seluruh tubuh maupun ke paru-paru. Bilik memiliki otot yang lebih tebal dari serambi yang hanya berfungsi sebagai penerima darah. Bilik kiri berfungsi untuk memompa darah ke seluruh tubuh, sedangkan bilik kanan berfungsi untuk memompa darah ke paru-paru. Katup berdaun dua (valvula bikuspidalis) berada di antara serambi kiri dan bilik kiri, sedangkan katup berdaun tiga (valvula trikuspidalis) berada di antara serambi kanan dan bilik kanan. Katup tersebut berfungsi untuk menjaga agar darah tidak kembali ke serambi ketika jantung memompa darah. Selain pada tempat tersebut, pada pangkal pembuluh nadi terdapat katup yang berbentuk seperti bulan sabit (valvula semilunaris). Katup ini berfungsi agar darah tidak kembali lagi ke jantung. Jantung bekerja secara teratur dengan cara mengembang dan mengempis. Hal tersebut bisa terjadi karena adanya otot-otot jantung yang mengendur (relaksasi) dan berkerut (kontraksi).

Cara kerja jantung adalah sebagai berikut:
Pada saat berdenyut, setiap ruang jantung mengendur dan terisi darah (disebut diastol). Selanjutnya jantung berkontraksi dan memompa darah keluar dari ruang jantung (disebut sistol). Kedua serambi mengendur dan berkontraksi secara bersamaan, dan kedua bilik juga mengendur dan berkontraksi secara bersamaan.

Darah yang kehabisan oksigen dan mengandung banyak karbondioksida (darah kotor) dari seluruh tubuh mengalir melalui dua vena berbesar (vena kava) menuju ke dalam serambi kanan. Setelah atrium kanan terisi darah, dia akan mendorong darah ke dalam bilik kanan.

Darah dari bilik kanan akan dipompa melalui katup pulmoner ke dalam arteri pulmonalis, menuju ke paru-paru. Darah akan mengalir melalui pembuluh yang sangat kecil (kapiler) yang mengelilingi kantong udara di paru-paru, menyerap oksigen dan melepaskan karbondioksida yang selanjutnya dihembuskan.

Darah yang kaya akan oksigen (darah bersih) mengalir di dalam vena pulmonalis menuju ke serambi kiri. Peredaran darah di antara bagian kanan jantung, paru-paru, dan atrium kiri disebut sebagai sirkulasi pulmoner.

Darah dalam serambi kiri akan didorong menuju bilik kiri, yang selanjutnya akan memompa darah bersih ini melewati katup aorta masuk ke dalam aorta (arteri terbesar dalam tubuh). Darah kaya oksigen ini disediakan untuk seluruh tubuh, kecuali paru-paru.

Gerakan jantung disebut sebagai denyut jantung. Denyut jantung normal biasanya berdenyut tujuh puluh kali per menit. Denyut jantung dapat dirasakan dengan cara meraba pembuluh nadi pada pergelangan tangan atau leher. Denyut jantung dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu: kondisi kesehatan, aktivitas kerja, berat badan, dan usia. Bayi memiliki denyut jantung lebih cepat dibanding orang dewas. Nadi tajuk (arteri koronaria) berukuran kecil dan dapat terseumbat sehingga kerja jantung juga dapat terganggu. Hal ini dapat terjadi karena jantung tidak memperoleh zat makanan dan oksigen dengan baik. Tersumbatnya nadi tajuk disebut sebagai penyakit jantun koroner atau koronariasis. Penyakit ini juga bisa terjadi pada orang yang merokok dan mempunyai kadar kolesterol yang tinggi. Pada orang dewasa yang normal memiliki tekanan sistol kurang lebih 120 mmHg dan tekanan diastol kira-kira 80 mmHg. Untuk mengukur tekanan sistol dan diastol digunakan alat yang bernama tensimeter. Jika tekanan seseorang melebihi tersebut disebut tekanan darah tinggi (hipertensi), sedangkan jika tekanan tidak sampai pada batas tersebut disebut tekanan darah rendah (hipotensi).

2. Pembuluh Darah
Seperti yang kitaketauhi pembuluh darah terbagi atas 3 yaitu:

Pembuluh Nadi (Arteri)
Pembuluh nadi adalah semua pembuluh darah yang arahnya meninggalkan jantung. Letak pembuluh nadi agak tersembunyi atau di dalam permukaan tubuh. Dinding otot pembuluh nadi lebih tebal, kuat, bersifat elastis dibandingkan dengan pembuluh balik. Peranannya adalah membantu pemompaan jantung dalam peredaran darah. Darah keluar dari jantung melalui 2 pembuluh nadi. Yang pertama adalah keluar dari bilik kiri (ventrikel kiri). Pembuluh nadi ini membawa darah kaya oksigen. Yang kedua adalah keluar dari bilik kanan (ventrikel kanan). Pembuluh nadi ini membawa darah kaya akan karbon dioksida.

Pembuluh Balik (Vena)
Pembuluh balik adalah pembuluh darah yang membawa darah kembali ke jantung. Pembuluh balik terletak di permukaan tubuh. Pembuluh darah dapat kita amati dengan mudah yaitu, pembuluh darah yang tampak kebiruan di bawah kulit adalah pembuluh balik. Dinding otot pembuluh balik lebih tipis dibandingkan pembuluh nadi. Pada tubuh manusia, pembuluh balik dapt dibedakan menjadi 2 yaitu pembuluh balik paru-paru adalah pembuluh balik yang membawa darah dari paru-paru ke serambi kiri (atrium kiri) jatung dan pembuluh balik tubuh adalah pembuluh darah yang membawa karbon dioksida ke dalam darah.


Pembuluh Ka
piler
Pembuluh kapiler merupakan pembuluh
darah yang sangat halus dan langsung
berhubungan dengan sel-sel jaringan tubuh.
Dinding dari pembuluh kapiler hanya
berupa selapis sel. Di dalam pembuluh
kapiler terjadi pertukaran oksigen dan karbon dioksida.

Minggu, 04 April 2010

Sel - Sel Darah


Sel darah merupakan komponen darah yang berbentuk padatan. Sel- sel darah ini terbagi jadi 3, yaitu eritrosit(96%), leukosit(3%), dan trombosit(1%). Berikut akan dijelaskan tentang ketiganya.

1. Sel Darah Merah - Eritrosit
Merupakan sel darah yang hidup dan merupakan bagian dari darah yang padat. Sel darah merah atau eritrosit adalah sel darah yang paling banyak dan berfungsi membawa oksigen ke jaringan-jaringan tubuh lewat darah dalam hewan bertulang belakang. Pada janin, eritrosit dibentuk di hati dan limpa. Bagian dalam eritrosit terdiri dari hemoglobin, sebuah biomolekul yang dapat mengikat oksigen. Hemoglobin juga mengangkut sedikit karbon dioksida dari sel - sel tubuh ke paru - paru. Hemoglobin akan mengambil oksigen dari paru-paru dan insang, dan oksigen akan dilepaskan saat eritrosit melewati pembuluh kapiler. Warna merah sel darah merah sendiri berasal dari warna hemoglobin yang unsur pembuatnya adalah zat besi. Pada manusia, sel darah merah dibuat di sumsum tulang belakang, lalu membentuk kepingan bikonkaf. Di dalam sel darah merah tidak terdapat nukleus. Sel darah merah sendiri aktif selama 120 hari sebelum akhirnya dihancurkan. Sel darah merah atau yang juga disebut sebagai eritrosit berasal dari Bahasa Yunani, yaitu erythros berarti merah dan kytos yang berarti selubung/sel. Bila seseorang darahnya kurang mengandung oksigen, tubuhnya akanberwarna kebiru - biruan yang disebut sianosis. Manusia yang warna darahnya terang mengandung banyak oksigen sedangkan yang warna darahnya gelap mengandung karbon dioksida yang lebih banyak. Jumlah sel darah merah dapt berkurang dikarenakan oleh serangan penyakit misalnya malaria, atu bisa juga karena kurangnya hemoglobin (hb) dan gangguan di sum - sum tulang. Orang yang memiliki jumlah sel darah merah yang kurang dari normal akan menderita anemia. Umur sel darah merah di dalam tubuh hanya 120 hari, dan setelah itu sel darah merah yang sudah tua akan matidan dirombak menjadi bilirubin (zat warna empedu). Bilirubin akan disekresikan oelh hati ke dalam kantung empedu. Dan zat besi yang ada di dalam hemoglobin digunakan kembali oleh sum - sum tulang untuk membuat sel darah merah yang baru.

2. Sel Darah Putih - Leukosit
Sel darah putih jumlahnya lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah
sel darah merah dalam tubuh manusia. Pada ukuran orang dewasa
normal, 1 ml darah mengandung kira - kira 8000 butir sel darah putih. Sel darah putih dibuat dalam sum-sum merah, limpa, dan kelenjar getah bening (kelenjar limfe). Sel darah putih, leukosit adalah sel yang membentuk komponen darah. Sel darah putih ini berfungsi untuk membantu tubuh melawan berbagai penyakit infeksi sebagai bagian dari sistem kekebalan tubuh dan untuk melakukan hal tersebut, sel darah putih membutuhkan fagosit gerakan ini disebut fagositosis.Sel darah putih tidak berwarna, memiliki inti, dapat bergerak secara amoebeid, dan dapat menembus dinding kapiler / diapedesis. Dalam keadaan normalnya terkandung 4.000.000.000 hingga 11.000.000.000 sel darah putih di dalam seliter darah manusia dewasa yang sehat - sekitar 7000-25000 sel per tetes. Dalam kasus leukemia, jumlahnya dapat meningkat hingga 50000 sel per tetes.
Di dalam tubuh, leukosit tidak berasosiasi secara ketat dengan
organ atau jaringan tertentu, mereka bekerja secara independen seperti organisme sel tunggal. Leukosit mampu bergerak secara bebas dan berinteraksi dan menangkap serpihan seluler, partikel asing, atau mikroorganisme penyusup. Selain itu, leukosit tidak bisa membelah diri atau bereproduksi dengan cara mereka sendiri, melainkan mereka adalah produk dari sel punca hematopoietic pluripotent yang ada pada sumsum tulang. Macam jenis sel darah putih yaitu : neutrofil, basofil, eosinofil, monosit, dan limfosit.

Neutrof
il = terdapat 65% dalam tubuh manusia, Neutrofil berhubungan dengan pertahanan tubuh terhadap infeksi bakteri serta proses peradangan kecil lainnya, serta biasanya juga yang memberikan tanggapan pertama terhadap infeksi bakteri; aktivitas dan matinya neutrofil dalam jumlah yang banyak menyebabkan adanya nanah.


Basofil = terdapat dan antigen dengan jalan mengeluarkan histamin kimia yang menyebabkan peradangan.


Limfosit = terdapat 25% di dalam tubuh, Limfosit lebih umum dalam sistem limfa. Darah mempunyai tiga jenis limfosit:
  • Sel B: Sel B membuat antibodi yang mengikat patogen lalu menghancurkannya. (Sel B tidak hanya membuat antibodi yang dapat mengikat patogen, tapi setelah adanya serangan, beberapa sel B akan mempertahankan kemampuannya dalam menghasilkan antibodi sebagai layanan sistem 'memori'.)
  • Sel T: CD4+ (pembantu) Sel T mengkoordinir tanggapan ketahanan (yang bertahan dalam infeksi HIV) sarta penting untuk menahan bakteri intraseluler. CD+ (sitotoksik) dapat membunuh sel yang terinfeksi virus.
  • Sel natural killer: Sel pembunuh alami (natural killer, NK) dapat membunuh sel tubuh yang tidak menunjukkan sinyal bahwa dia tidak boleh dibunuh karena telah terinfeksi virus atau telah menjadi kanker.

Monosit = terdapat 6% di dalam tubuh, Monosit membagi fungsi "pembersih vakum" (fagositosis) dari neutrofil, tetapi lebih jauh dia hidup dengan tugas tambahan: memberikan potongan patogen kepada sel T sehingga patogen tersebut dapat dihafal dan dibunuh, atau dapat membuat tanggapan antibodi untuk menjaga.


Eosinofil = terdapat 4% dalam tubuh, Eosinofil terutama berhubungan dengan infeksi parasit, dengan demikian meningkatnya eosinofil menandakan banyaknya parasit.

3. Keping Darah - Trombosit
Keping darah memiliki ukuran kecil dan bentuk yang tidak teratur, keping darah juga tidak memiliki inti. Sel anuclear (tidak mempunyai nukleus pada DNA-nya) dengan bentuk tak beraturan dengan ukuran diameter 2-3 µm yang merupakan fragmentasi dari megakariosit (en:megakaryocyte) pendahulunya. Keping darah tersirkulasi dalam darah dan terlibat dalam mekanisme hemostasis tingkat sel yang menimbulkan pembekuan darah (trombus). Disfungsi atau jumlah keping darah yang sedikit dapat menyebabkan pendarahan, sedangkan jumlah yang tinggi dapat meningkatkan risiko trombosis. trombosit memiliki bentuk yang tidak teratur, tidak berwarna, tidak berinti, berukuran lebih kesil dari eritrosit dan leukosit, dan mudah pecah bila tersentuh benda kasar. jumlah trombosit adalah 200000-400000 keping/mm³ darah. Fungsi Keping darah adalah dalam proses pembekuan darah. Proses pembekuan darah : bila keping darah menyentuh permukaan luka, maka keping darah akan pecah. Pada saat pecah, keping darah mengeluarkan enzim trombokinanse (tromboplastin) yang dikandungnya. Dengan bantuan ion kalsium dan vitamin K, enzim trombokinanse mengubah protrombin, menjadi trombin. Protrombin adalah suatu zat yang larut dan dihasilkan di hati. Selanjutnya, trombin mengubah fibrinogen yang larut dalam plasma darah menjadi fibrin yang berbentuk benang halus. Benang ini akan menjerat sel - sel darah merah dan membentuk gumpalan sehingga darah membeku.