Sel darah merupakan komponen darah yang berbentuk padatan. Sel- sel darah ini terbagi jadi 3, yaitu eritrosit(96%), leukosit(3%), dan trombosit(1%). Berikut akan dijelaskan tentang ketiganya.
1. Sel Darah Merah - Eritrosit
Merupakan sel darah yang hidup dan merupakan bagian dari darah yang padat. Sel darah merah atau eritrosit adalah sel darah yang paling banyak dan berfungsi membawa oksigen ke jaringan-jaringan tubuh lewat darah dalam hewan bertulang belakang. Pada janin, eritrosit dibentuk di hati dan limpa. Bagian dalam eritrosit terdiri dari hemoglobin, sebuah biomolekul yang dapat mengikat oksigen. Hemoglobin juga mengangkut sedikit karbon dioksida dari sel - sel tubuh ke paru - paru. Hemoglobin akan mengambil oksigen dari paru-paru dan insang, dan oksigen akan dilepaskan saat eritrosit melewati pembuluh kapiler. Warna merah sel darah merah sendiri berasal dari warna hemoglobin yang unsur pembuatnya adalah zat besi. Pada manusia, sel darah merah dibuat di sumsum tulang belakang, lalu membentuk kepingan bikonkaf. Di dalam sel darah merah tidak terdapat nukleus. Sel darah merah sendiri aktif selama 120 hari sebelum akhirnya dihancurkan. Sel darah merah atau yang juga disebut sebagai eritrosit berasal dari Bahasa Yunani, yaitu erythros berarti merah dan kytos yang berarti selubung/sel. Bila seseorang darahnya kurang mengandung oksigen, tubuhnya akanberwarna kebiru - biruan yang disebut sianosis. Manusia yang warna darahnya terang mengandung banyak oksigen sedangkan yang warna darahnya gelap mengandung karbon dioksida yang lebih banyak. Jumlah sel darah merah dapt berkurang dikarenakan oleh serangan penyakit misalnya malaria, atu bisa juga karena kurangnya hemoglobin (hb) dan gangguan di sum - sum tulang. Orang yang memiliki jumlah sel darah merah yang kurang dari normal akan menderita anemia. Umur sel darah merah di dalam tubuh hanya 120 hari, dan setelah itu sel darah merah yang sudah tua akan matidan dirombak menjadi bilirubin (zat warna empedu). Bilirubin akan disekresikan oelh hati ke dalam kantung empedu. Dan zat besi yang ada di dalam hemoglobin digunakan kembali oleh sum - sum tulang untuk membuat sel darah merah yang baru.
2. Sel Darah Putih - Leukosit
Sel darah putih jumlahnya lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah
sel darah merah dalam tubuh manusia. Pada ukuran orang dewasa
normal, 1 ml darah mengandung kira - kira 8000 butir sel darah putih. Sel darah putih dibuat dalam sum-sum merah, limpa, dan kelenjar getah bening (kelenjar limfe). Sel darah putih, leukosit adalah sel yang membentuk komponen darah. Sel darah putih ini berfungsi untuk membantu tubuh melawan berbagai penyakit infeksi sebagai bagian dari sistem kekebalan tubuh dan untuk melakukan hal tersebut, sel darah putih membutuhkan fagosit gerakan ini disebut fagositosis.Sel darah putih tidak berwarna, memiliki inti, dapat bergerak secara amoebeid, dan dapat menembus dinding kapiler / diapedesis. Dalam keadaan normalnya terkandung 4.000.000.000 hingga 11.000.000.000 sel darah putih di dalam seliter darah manusia dewasa yang sehat - sekitar 7000-25000 sel per tetes. Dalam kasus leukemia, jumlahnya dapat meningkat hingga 50000 sel per tetes.
Di dalam tubuh, leukosit tidak berasosiasi secara ketat dengan organ atau jaringan tertentu, mereka bekerja secara independen seperti organisme sel tunggal. Leukosit mampu bergerak secara bebas dan berinteraksi dan menangkap serpihan seluler, partikel asing, atau mikroorganisme penyusup. Selain itu, leukosit tidak bisa membelah diri atau bereproduksi dengan cara mereka sendiri, melainkan mereka adalah produk dari sel punca hematopoietic pluripotent yang ada pada sumsum tulang. Macam jenis sel darah putih yaitu : neutrofil, basofil, eosinofil, monosit, dan limfosit.
Neutrofil = terdapat 65% dalam tubuh manusia, Neutrofil berhubungan dengan pertahanan tubuh terhadap infeksi bakteri serta proses peradangan kecil lainnya, serta biasanya juga yang memberikan tanggapan pertama terhadap infeksi bakteri; aktivitas dan matinya neutrofil dalam jumlah yang banyak menyebabkan adanya nanah.
Basofil = terdapat dan antigen dengan jalan mengeluarkan histamin kimia yang menyebabkan peradangan.
Limfosit = terdapat 25% di dalam tubuh, Limfosit lebih umum dalam sistem limfa. Darah mempunyai tiga jenis limfosit:
- Sel B: Sel B membuat antibodi yang mengikat patogen lalu menghancurkannya. (Sel B tidak hanya membuat antibodi yang dapat mengikat patogen, tapi setelah adanya serangan, beberapa sel B akan mempertahankan kemampuannya dalam menghasilkan antibodi sebagai layanan sistem 'memori'.)
- Sel T: CD4+ (pembantu) Sel T mengkoordinir tanggapan ketahanan (yang bertahan dalam infeksi HIV) sarta penting untuk menahan bakteri intraseluler. CD+ (sitotoksik) dapat membunuh sel yang terinfeksi virus.
- Sel natural killer: Sel pembunuh alami (natural killer, NK) dapat membunuh sel tubuh yang tidak menunjukkan sinyal bahwa dia tidak boleh dibunuh karena telah terinfeksi virus atau telah menjadi kanker.
Monosit = terdapat 6% di dalam tubuh, Monosit membagi fungsi "pembersih vakum" (fagositosis) dari neutrofil, tetapi lebih jauh dia hidup dengan tugas tambahan: memberikan potongan patogen kepada sel T sehingga patogen tersebut dapat dihafal dan dibunuh, atau dapat membuat tanggapan antibodi untuk menjaga.
Eosinofil = terdapat 4% dalam tubuh, Eosinofil terutama berhubungan dengan infeksi parasit, dengan demikian meningkatnya eosinofil menandakan banyaknya parasit.
3. Keping Darah - Trombosit
Keping darah memiliki ukuran kecil dan bentuk yang tidak teratur, keping darah juga tidak memiliki inti. Sel anuclear (tidak mempunyai nukleus pada DNA-nya) dengan bentuk tak beraturan dengan ukuran diameter 2-3 µm yang merupakan fragmentasi dari megakariosit (en:megakaryocyte) pendahulunya. Keping darah tersirkulasi dalam darah dan terlibat dalam mekanisme hemostasis tingkat sel yang menimbulkan pembekuan darah (trombus). Disfungsi atau jumlah keping darah yang sedikit dapat menyebabkan pendarahan, sedangkan jumlah yang tinggi dapat meningkatkan risiko trombosis. trombosit memiliki bentuk yang tidak teratur, tidak berwarna, tidak berinti, berukuran lebih kesil dari eritrosit dan leukosit, dan mudah pecah bila tersentuh benda kasar. jumlah trombosit adalah 200000-400000 keping/mm³ darah. Fungsi Keping darah adalah dalam proses pembekuan darah. Proses pembekuan darah : bila keping darah menyentuh permukaan luka, maka keping darah akan pecah. Pada saat pecah, keping darah mengeluarkan enzim trombokinanse (tromboplastin) yang dikandungnya. Dengan bantuan ion kalsium dan vitamin K, enzim trombokinanse mengubah protrombin, menjadi trombin. Protrombin adalah suatu zat yang larut dan dihasilkan di hati. Selanjutnya, trombin mengubah fibrinogen yang larut dalam plasma darah menjadi fibrin yang berbentuk benang halus. Benang ini akan menjerat sel - sel darah merah dan membentuk gumpalan sehingga darah membeku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar